Ibarat pepatah mengatakan Cinta
adalah anugerah maka anugerah Cinta adalah yg terindah di semesta alam ini yang
diberikan oleh Allah SWT.
Banyak perumpamaan yang bisa
disematkan pada kata Cinta, karena pendefinisiannya juga juga beragam. Bagi seorang
ibu maka Cintanya adalah kepada sang buah hatinya, apapun akan ia akan lakukan
demi sang buah hati. Apalagi kalau sang ibu melihat sang buah hati dalam
keadaan sakit, maka sang ibu pun akan merasakan sakit pula. Ikatan bathin yang
terjalin antara sang ibu dan buah hatinya dari proses melahirkan, menyusui
hingga membesarkan tidaklah terbentuk dengan waktu yang singkat, namun penuh
dengan liku-liku perjuangan.
Bagi sang ayah maka cintanya
adalah kepada keluarganya yaitu isri dan anaknya, maka sang ayah akan berjuang
jungkir balik untuk memberikan yang terbaik bagi yang dicintainya.
Bagi sang anak maka kecintaannya
adalah kepada kedua orang tuanya, maka sang anak akan mematuhi seluruh perintah
dan larangan yang diajarkan oleh kedua orang tuanya.
Bagi tiap guru pengajar maka
kecintaannya adalah kepada murid yang diajarkannya, maka guru pengajar akan
berusaha semaksimal mungkin untuk mengajarkan ilmu yang bermanfaat bagi tiap
muridnya.
Melihat sebuah kejadian dari dimasa
saat ini, saya sangat kaget dengan besarnya angka-angka dari penyimpangan dari “Cinta”.
Dalam sebuah berita disebutkan bahwa ada bayi yang tega ditelantarkan oleh
wanita yang melahirkannya, dan bukan saja ditelantarkan tapi malah sampai
dibekap, dibuang ke got, di potong-potong, di masukkan ke lubang WC, dan lain
sebagainya hanya demi cinta kepada status di masyarakat agar tidak dikatakan
sebagai wanita rendahan atau apalah, Atau demi cinta sang pacar, bos, majikan,
selingkuhan, jabatan, orang tua, bla…bla..bla..
“Cinta itu buta”, ya bisa memubatakan
hati nurani pula. Hanya demi cinta sang pacarlah, seorang wanita rela
mengorbankan keperawanannya. Demi cinta sang wanita pula sang jejaka rela
melakukan pembunuhan kepada saingannya. Demi cinta seorang ibu kepada anaknya rela
berkorban untuk melacurkan dirinya. Demi cinta kepada anak istri seorang ayah
rela untuk menyelewengkan jabatan dgn korupsi, demi cinta… demi cinta…semua menjadi
halal dan halal pun bisa menjadi haram.
“Cinta itu fanatisme, cinta itu
nafsu, cinta itu…cinta itu…cinta itu…."
Cinta itu indah dan anugerah terindah
dari Allah SWT, lihatlah kisah seorang hamba Allah yang rela berkorban demi
cinta, bahkan api membara dapat dingin dan tak mampu membakar sehelai tubuh
manusia ini. Lihat cinta hamba Allah yang rela melihat buah hatinya menggelegar
meregang nyawa dan sambil berteriak ibu…ibu…ibu… ialah hamba Alloh Ibrahim dan pembantu istrinya fir'aun.
Lihatlah cinta seorang hamba
Allah ini, demi menghidupi dan memenuhi kebetuhan hidup keluarganya, ia rela
bekerja dengan walaupun harus menjual gulungan rambutnya yang telah rontok. Lihatlah
cinta seorang hamba Alloh ini, demi cinta dia rela dengan kedua matanya melihat
ibunya ditusuk dari kemaluan hingga ubun-ubun dan melihat bapaknya tubuhnya terpisah
ke empat penjuru karena disiksa dgn ditarik oleh kuda-kuda para kafirun. Lihatlah
cinta seorang hamba Allah, demi cinta dia rela tubuhnya di siksa dengan ditindihi
batu dengan situasi panasnya padang pasir, lihatlah cinta seorang hamba Allah,
demi cinta puluhan panah hingga tombak menembus dada dan tubuhnya untuk
membentengi Rasulullah di perang uhud, lihat cinta hamba Allah ini, demi cinta
seorang anak belia rela menerima perintah untuk diqurbankan dgn cara disembelih
oleh bapaknya, yang kemudian malaikat menggantikannya dgn seekor hibas. Inilah cinta
istri nabi Sholeh, inilah cinta Ammar bin yassir, inilah cinta, Bilal bin
rabbah, inilah cinta Hamzah sang singa padang pasir, inilah cinta ananda Nabi Ismail dan ayahanda Nabi Ibrahim.
Sejarah adalah cermin saat ini,
Cinta berujung pada pengorbanan tanpa batas. Ia terkolabirasi antara sabar,
ikhlas, perjuangan, pengorbanan, tangisan, tawa, senyum, langkah, dan fikiran.
Cinta berawal dari sang kholik,
maka tetapkan cinta pada jalurnya yaitu hanya mencintai Allah dalam rangka
Mahabbatullah, Mahabbaturrasul. Maka cinta itu terasa manis untuk direngkuh
keseluruhan tanpa jeda, secara sendirinya cinta itu turun beserta keberkahan
Allah bagi mereka yang kita cintai.
Skema cinta seperti segitiga, dua
cinta hamba yang ditujukan pada satu tujuan kepada Allah dalam meraih keridhioan Nya semata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar